Pengertian Perubahan Sosial

Jika sebelumnya kita telah membahas tentang Pandangan Perubahan Sosial Menurut Para Ahli.

Kali ini marilah kita bahas tentang bagaimana bentuk perubahan sosial, ciri-ciri, teori perubahan sosial, faktor-faktor yang mempengaruhi serta dampak perubahan sosial.

Pengertian Perubahan Sosial

Pengertian Perubahan Sosial

Definisi perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi pada masyarakat mengenai nilai-nilai sosia, norma, dan berbagai pola dalam kehidupan manusia.

Perubahan sosial dipengaruhi oleh perubahan kondisi geografi, perubahan kebudayaan, komposisi penduduk, ideologi ataupun penemuan-penemuan baru dalam masyarakat.

Pengertian Perubahan Sosial Menurut Para Ahli

Sedangkan menurut pandangan para ahli perubahan sosial telah diartikan menurut pandangannya masing-masing :

1. Emile Durkheim

Menurut Emile Durkheim , perubahan sosial terjadi sebagai hasil dari faktor-faktor ekologis dan demografis, yang mengubah kehidupan masyarakat dari kondisi tradisional yang diikat solidaritas mekanistik, ke dalam kondisi masyarakat modern yang diikat oleh solidaritas organistik.

2. Gillin

Perubahan sosial menurut Gillin adalah perubahan yang terjadi sebagai suatu variasi dari cara hidup yang telah diterima karena adanya perubahan kondisi geografi, kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi, maupun adanya difusi atau penemuan-penemuan baru dalam masyarakat.

3. Karl Marx

Definisi perubahan sosial adalah perubahan-perubahan yang terjadi karena perkemangan teknologi atua kekuatan produktif dan hubungan antara kelas-kelas sosial yang berubah.

4. Kingsley Davis

Menurut pandangan Kingsley Davis perubahan sosial merupakan perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat

5. Mac Iver

Perubahan sosial menurut Mc Iver adalah perubahan-perubahan yang terjadi dalam hubungan sosial (social relation) atau perubahan terhadap keseimbangan (ekuilibrium) hubungan sosial

6. Raja

Raja menjelaskan bahwa perubahan sosial adalah segala perubahan pada lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang memengaruhi suatu sistem sosial.

Tidak semua gejala-gejala sosial yang mengakibatkan perubahan dapat dikatakan sebagai perubahan sosial, gejala yang dapat mengakibatkan perubahan sosial memiliki ciri-ciri antara lain:

  • Setiap masyarakat tidak akan berhenti berkembang karena mereka mengalami perubahan baik lambat maupun cepat.
  • Perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan tertentu akan diikuti dengan perubahan pada lembaga-lembaga sosial lainnya.
  • Perubahan sosial yang cepat dapat mengakibatkan terjadinya disorganisasi yang bersifat sementara sebagai proses penyesuaian diri.
  • Perubahan tidak dibatasi oleh bidang kebendaan atau bidang spiritual karena keduanya memiliki hubungan timbal balik yang kuat.

7. Samuel Koenig

Menurut pendapat Samuel Koenig, “perubahan sosial menunjukkan pada modifikasimodifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia”.f. Definisi lain adalah dari Selo Soemardjan. Rumusannya adalah “segala perubahanperubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat”.

8. Selo Soemardjan

Definisi perubahan sosial berdasarkan pandangan Selo Soemardjan adalah segala perubahan pada berbagai lembaga masyarakat dalam suatu lingkungan masyarakat yang memengaruhi sistem sosial, termasuk di dalamnya nilai sosial, sikap, pola perilaku antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.

9. William F. Ogburn

Menurut William F. Ogburn , Perubahan sosial adalah perubahan yang mencakup unsur-unsur kebudayaan baik material maupun immaterial yang menekankan adanya pengaruh besar dari unsur-unsur kebudayaan material terhadap unsur-unsur immaterial.

Ciri-ciri Perubahan Sosial

Ciri-ciri perubahan sosial dintaranya :

Setiap masyarakat tidak akan berhenti berkembang karena mengalami perubahan baik dengan lambat maupun dengan cepat.

Perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan tertentu akan diikuti oleh perubahan pada lembaga-lembaga sosial lainnya

Perubahan sosial yang cepat, mengakibatkan disorganisasi yang sifatnya sementara sebagai proses penyesuaian diri.

Tidak dibatasi oleh bidang kebendaan atau bidang spritual karena kedua hal tersebut saling berinteraksi dengan kuat.

Teori-Teori Perubahan Sosial

Perubahan dapat terjadi karena terdapat modifikasi terhadap beberapa pola kehidupan dari berbafgai kondisi.

Kondisi penyebab terjadi perubahan sosial dapat diketahui dengan teori-teori terjadi perubahan sosial. Berikut adalah beberapa teori perubahan sosial.

1. Teori Evolusi (Evolutionary Theory),

Teori evolusi menjelaskan perubahan sosial memiliki arah tetap dan dialami setiap masyarakat. Arah tetap yang dimaksud adalah perubahan sosial akan terjadi bertahap, mulai dari awal hingga akhir. Saat telah tercapainya perubahan terakhir maka tidak terjadi perubahan lagi.

Teori Evolusi pada dasarnya berpijak dari teori Evolusi Darwin dan dipengaruhi dari pemikiran Herbert Spencer. Sedangkan dalam teori evolusi dalam perubahan sosial terdapat dua tokoh yang paling berpengaruh yaitu Emile Drkheim, dan Ferdinand Tonnies.

Emile Durkheim berpendapat bahwa adanya perubahan karena suatu evolusi mempengaruhi perorganisasian masyarakat, terutama dalam menjalin hubungan kerja. Sedangkan menurut Ferdinan Tonnies, bahwa masyarakat berubah dari yang sebelum masyarakat sederhana yang mempunyai hubunga erat dan komperatif menjadi masyarakat besar yang menjalin hubungan secara terspesialisasi dan impersonal.

Kelemahan teori ini , tidak bisa menjelaskan pertanyaan “Mengapa Masyarakat Berubah” ? dimana teori ini hanya menjelaskan perubahan yang terjadi.

2. Teori Konflik (Conflict Theory)

Teori Konflik atau yang disebut dengan Conflict Theory menjelaskan bahwa perubahan sosial dapat berbentuk konflik. Konflik berasal dari pertentangan kelas antara kelompok penguasa dengan kelompok yang masyarakat tertindas sehingga melahirkan perubahan sosial yang mengubah sistem sosial tersebut.

Dalam Teori Konflik, tokoh yang berpengaruh adalah Karl Marx dan Ralf Dahrendort. Menurut Karl Marx, konflik sosial merupakan sumber yang paling penting dan paling berpengaruh terhadap semua perubahan sosial terjadi. Menurut Ralf Dahrendorf, setiap perubahan sosial merupakan hasil konflik dalam kelas masyarakat.

3. Teori Fungsionalis

Teori Fungsionalis menjelaskan perubahan sosial merupakan suatu yang konstan dan tidak memerlukan penjelasan.

Oleh karena itu perubahan sosial bisa saja mengacaukan suatu keseimbangan dalam masyarakat. jadi teori fungsional hanya menerima perubahan yang menguntungkan/bermanfaat untuk masyarakat, sedangkan bagi perubahan yang tidak bermanfaat tidak akan digunakan atau dibuang.

Menurut William Ogburn, biarpun unsur-unsur masyarakat saling berkaitan satu sama lain, namun kecepatan dalam perubahan setiap unsur tidaklah sama. Ada unsur yang berubah dengna cepat, ada juga yang perubahannya lambat.

4. Teori Siklis (Siklus)

Perubahan sosial yang terjadi pada teori siklus secara betahap dengan perubahan yang tidak akan berhenti walau pada tahapan terakhir yang sempurna, tetapi perubahan tersebut akan kembali keawal untuk peralihan ke tahap selanjutnya. Sehingga tergambar sebuah siklus.

Tokoh yang populer dalam teori ini adalah Oswald Spenger dan Arnold Toynbee. Menurut pendapat Oswald bahwa setiap masyarakat berkembang dengan 4 tahap, contohnya adalah pertumbuhan manusia dari masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa ke masa tua.

Sedangkan menurut pendapat Arnold Toynbee, perubahan sosial baik itu kemajuan ataupun kemunduran dapat dijelaskan dalam konsep-konsep kemasyarakatan yang berhubungan satu dengan yang lainnya, yaitu tantangan dan tanggapan.

Bentuk-bentuk Perubahan Sosial

Terdapat banyak bentuk perubahan sosial diantaranya adalah :

1. Bentuk Perubahan Sosial yang terjadi Secara Lambat dan Cepat

Perubahan sosial secara lambat/perubahan evolusi adalah memerlukan waktu yang lama tanpa dengan perencanaan. dam bergantung kepada orang-orang yang berkuasa di masa tertentu.

Perubahan sosial cepat/perubahan revolusi, adalah memerlukan waktu yang cepat yang mengubah dasar-dasar kehidupan masyarakat dalam waktu singkat.

2. Bentuk Perubahan Sosial yang Besar dan Perubahan Sosial Kecil

Bentuk perubahan sosial berpengaruh besar adalah perubahan dengan dampak besar bagi kehidupan masyarakat.

Contohnya perubahan sistem pemerintahan.

Bentuk perubahan sosial berpengaruh kecil adalah perubahan yang tidak berarti penting bagi struktur sosial dalam memengaruh kehidupan masyarakat. Contohnya perubahan model pakaian yang tidak melanggar nilai dan norma.

3. Bentuk Perubahan Sosial yang Direncanakan dan tidak direncanakan

Bentuk perubahan sosial yang direncakanan adalah perubahan sosial yang melakukan persiapan yang matang dan perencanaan. Contoh perubahan sosial yang direncanakan adalah program keluarga berencana (KB)

Bentuk perubahan sosial yang tidak direncanakan adalah perubahan sosial yang tidak memerlukan persiapan dan perencanaan. Contoh perubahan sosial yang tidak direncanakan adalah keluarga tiba-tia terpaksa pindah ke lingkungan baru.

4. Bentuk Perubahan Sosial yang Dikehendaki dan tidak Dikehendaki

Bentuk perubahan sosial yang dikehendaki adalah perubahan sosial yang disetujui oleh masyarakat tersebut. Contoh perubahan sosial yang dikehendaki adalah perencanaan aturan yang disetujui dalam rapat.

Bentuk perubahan sosial yang tidak dikehendaki adalah kebalikan dari perubahan yang dikehendaki.

Baca juga : Pengertian Microsoft Excel, Fungsi dan Kegunaannya (LENGKAP !)

Faktor-Faktor Penyebab Perubahan Sosial

Terdapat dua faktor yang mempengaruhi dalam terjadinya perubahan sosial yakni faktor internal dan faktor eksternal.

1. Faktor Internal

Faktor Internal merupakan faktor yang berasal dari dalam lingkungan masyarakat tersebut. Berikut adalah faktor internal yang mempengaruhi perubahan sosial.

  • Pertumbuhan penduduk
  • Penemuan baru
  • Invensi (kombiansi baru terhadap suatu pengetahuan yang telah ada)
  • Sistem ideologi (keyakinan mengenai nilai-nilai tertentu)

2. Faktor Eksternal

Faktor Eksternal, adalah faktor yang berasal lingkungan luar masyarakat tersebut.

  • Lingkungan fisik (contohnya musibah atau bencana alam)
  • Peperangan
  • Pengaruh kebudayaan lain

Dampak Perubahan Sosial

Perubahan sosial dalam masyarakat memiliki efek positif serta efek negative diantaranya adalah :

1. Dampak Positif Perubahan Sosial

Dampak positif dalam perubahan sosial menunjukkan bahwa memberikan pengaruh dalam kemajuan kehidupan masyarakat. Berikut adalah dampak positif terjadinya perubahan sosial.

  • Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Perkembangan iptek dapat mengubah nilai-nilai lama menjadi nilai-nilai baru untuk mendorong berbagai inovasi dalam kemudahan kehidupan masyarakat menuju perubahan sosial ke arah modernisasi.

  • Tercipta Lapangan Kerja Baru

Mendorong industrialisasi dan perkembangan perusahaan mutinasional yang berkembang secara global dan pembukaan udstri kecil, tentu saja memberikan banyak lapangan kerja sehingga dapat menyerap tenaga kerja secara maksimal.

  • Tercipta Tenaga Kerja Profesional

Untuk mendukung persaingan industri maka diperlukan tenaga kerja yang terampil, cakap, ahli dan profesional

  • Nilai dan Norma Baru terbentuk

Karena perubahan akan terjadi terus menerus sehingga memerlukan nilai-nilai dan norma dalam menjaga arus perubahan berdasarkan nilai dan norma tanpa menghalangi terjadi perubahan sosial.

  • Efektivitas dan Efisiensi Kerja Meningkat

Efektivitas dan efisiensi kerja selalu berkaitan dengan penggunaan alat produksi yang tepat dalam menghasilkan produk lebih cepat, lebih banyak dan tepat sasaran.

2. Dampak Negatif Perubahan Sosial

Dampak negatif dari perubahan sosial menunjukkan kerugian yang dialami oleh masyarakat, baik itu kerugian material maupun non material. Berikut adalah dampak negatif dari perubahan sosial.

  • Terjadinya Disintegrasi Sosial

Disintegrasi terjadi karena adanya evolusi, kesenjangan sosial, perbedaan kepentingan yang mendorong perpecahan dalam masyarakat.

  • Kenakalan Remaja

Muncul akibat pengaruh perubahan sosial nilai-nilai kebebasan budaya barat yang diadopsi tanpa menyesuaikan kondisi kebudayaan sendiri.

  • Eksistensi Adat Istiadat Berkurang

Nilai adat istiadat semakin ditinggalkan oleh masyarakat karena dianggap tidak sesuai dengan perkembangan zmana, dan digantikan dengan nilai kebudayaan modern.

  • Lembaga Sosial tidak Berfungsi Secara Optimal
  • Menyalah gunakan kedudukan dan wewenang
  • Munculnya Paham Duniawi

Konsumenisme, paham/ideologi yang menjadikan seseorang mengonumsi/memakai barang-barang secara berlebihan.

Sirkulasi, paham yang memisahkan urusan dunia dengan urusan agama.

Hedonisme, merupakan paham yang menganggap hidup bertujuan untuk mencari kebahagiaan sebanyak mungkin dan menghindari perasangka-perasangka yang menyakitkan.

Demikian penjelasan tentang Perubahan Sosial lengkap dengan bentuk-bentuk, ciri-ciri, faktor, teori serta dampak perubahan sosial dalam hidup manusia. Simak terus informasi pendidikan lainnya di Sumberpengertian.com karena kami akan mengupdate informasi terbaru setiap hari.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *